Sejarah
Pariwisata
Air terjun
Kota Batu pernah dijuluki sebagai Swiss Kecil di Pulau Jawa serta kawasan wisata pegunungan yang sejuk. Di obyek wisata Songgoriti terdapat Candi Songgoroto dan patung Ganesha peninggalan Kerajaan Singosari serta tempat peristirahatan yang dibangun sejak zaman Belanda.
Dari informasi yang saya dapatkan, air terjun memiliki ketinggian 84 meter dan ketinggian di atas permukaan laut 1.135 meter dengan suhu udara rata-rata 22 derajat celcius. Curah hujan rata-rata pertahun adalah 1721 mm. Air terjun ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo dengan debit air terjun 150 liter/detik pada musim hujan dan 90 liter/detik pada musim kemarau. Coban Rondo pertama kali digunakan untuk objek wisata pada tahun 1980.
Asal usul Coban Rondo sendiri berasal dari sepasang pegantin baru yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi menikah dengan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari (selapan) Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena baru selapan. Namun keduanya bersikeras pergi dengan segala resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika di perjalanan keduanya dikejutkan oleh Joko Lelono yang tak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian tidak dapat dihindarkan, kepada punokawan yang menyertainya Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang ada Cobannya (air terjun). Perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama-sama gugur, dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda (dalam bahasa jawa Rondo). Sejak saat itulah Coban tempat tinggal Dewi Anjarwati menanti suaminya dikenal dengan Coban Rondo. Konon batu besar dibawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri.
Saat hujan telah reda kami keluar lokasi air terjun menuju tempat parkir. Di dekat tempat parkr terdapat warung-warung yang menjajakan makanan. Kami pun mampir sebentar untuk menikmati jagung bakar di tengah dinginnya udara Coban Rondo yang baru saja diguyur hujan. Setelah itu kami keluar menuju Kota Batu untuk membeli Apel lalu pulang ke Surabaya dengan kehujanan sepanjang perjalanan dari Kota Batu di Malang hingga Sidoarjo.
Coban Rais yang berada di desa Oro-oro Ombo wilayah Kecamatan Batu. Tarif yang cukup murah untuk masuk ke tempat wisata ini. Sumbangan untuk desa sebesar Rp 250 dan tiket masuk sebesar Rp 3.100 dan parkir sepeda motor sebesar Rp 500 Jangan bandingkan tempat parkir sepeda motor dan mobil berupa halaman berlapis semen yang rata. Di sini berupa tanah lapang yang masih ditumbuhi rerumputan, bahkan permukaan yang tidak rata adalah bukan hal yang asing disini. Wisata gua
Goa Jepang ini terletak di ketinggian 200 m. Di depan goa ini terdapat tumpukan batu yang merupakan perlindungan saat penyerangan musuh, bila musuh memasuki Teluk Bandealit. Keadaannya masih tersusun rapi. Dari Goa Jepang Teluk Bandealit dapat terlihat secara keseluruhan.Pemandian
- Songgoriti (pemandian air dingin dan panas)
- Selecta (pemandian air dingin)
- Cangar (pemandian air panas mengandung belerang)
Selecta
Agrowisata
- Kusuma Agrowisata (perkebunan apel, stroberi, jambu, dan jeruk, serta tempat outbound, Wisata Kebun Buah dan Sayuran Hidroponik menyediakan buah - buahan dan sayuran sehat yang segar ( bebas pestisida ) antara lain :
Apel, Jeruk, Strawberry, Sawi, Tomat, Sla, Brokoli, Paprika, dll
yang anda dapatkan di stand buah dan sayuran di
Kusuma Agrowisata.
Perkemahan (hiking)
Ada pula objek wisata terbaru di Kota Batu berupa wisata udara paralayang. Setiap hari Minggu, di alun-alun Batu diselenggarakan Pasar Wisata Minggu yang menjual makanan khas Batu serta berbagai macam kerajinan tangan. Jatim Park merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Jawa Timur, dan yang terbaru dari obyek wisata di Kota Batu adalah Museum Satwa . Di kota ini banyak terdapat villa serta sejumlah hotel berbintang lima.
Batu juga dikenal sebagai kawasan agropolitan, sehingga mendapat julukan Kota Agropolitan. Seperti halnya kawasan Malang Raya dan sekitarnya, Batu banyak menghasilkan apel, sayur mayur, dan bawang putih. Batu juga dikenal sebagai kota seniman. Ada banyak sanggar lukis dan galeri seni di kota ini. Yang terbaru Batu Night Spectaculer, merupakan taman hiburan remaja dengan beberapa wahana mirip di Dunia Fantasi Ancol Jakarta. Tidak kalah menarik dari BNS / Batu Night Spectaculer, ada juga tempat Pariwisata pelajar dan Keluarga yaitu Museum Satwa. Museum yang Bertaraf Internasional dan bergaya Yunani ini adalah museum dimana replika Satwa di Dunia yang belum punah dan yang sudah punah ada di sini. Kita juga bisa melihat replika kerangka hewan purba. di Museum Satwa ini juga pernah menjadi tempat pengambilan Video Clip lagu dari The Virgin dengan lagunya Belahan Jiwa.
Kuliner Khas
- Sate Kelinci
- Jagung Bakar (wisata payung)
- Berbagai produk apel, termasuk: sari apel, jenang dan dodol apel, cuka apel
- Berbagai keripik: keripik singkong, kentang, dan aneka buah lainnya
- Berbagai sari buah: Sari buah apel, dan lainnya
- Soto ayam (terdapat beberapa kedai soto terkenal yang mejual soto ayam yang rasanya digemari masyarakat)
- Ketan (jajanan pasar, terdiri dari ketan, bubuk kelapa dan gula manis)
- Bakso (dikenal sebagai Bakso Batu)
- Lalap ikan wader
- Angsle (sejenis kolak dengan ketan dan serabi juga petulo yang sangat nikmat dengan suasana dingin kota batu)
- Tape ketan hitam (bisa ditemukan pada pemandian cangar yang dapat menghangatkan tubuh)
- Sate Ayam, Kelinci, dan Kambing khas Wisata Payung
- Tahu Kentaki DHIGADHO (Gorengan tahu alami, dengan rasa yang khas rempah rempah pilihan)
No comments:
Post a Comment