Dengarlah, seruling bambu menuturkan sebuah kisah, ia mengadu dan mengeluh tentang perpisahan. Ucapnya, sejak aku dipisahkan dari rumpun bambuku, ratapanku membuat semua orang merintih merana.
Bunga-bunga akan mekar dan musim semi akan tiba, tapi musim dingin, musim panas dan musim semi kelak akan berlalu dan kita akan menjadi tanah dan debu, hari-haripun berlalu tanpa kita..
Pesanku selama kilat bersinar terang bergembiralah dan tertawalah, tapi bersiaplah untuk berlapang dada untuk hati yg sedang sedih karena itu lebih baik dari membagi-bagikan manisan ( gula-gula).
sebagian teks ini mengutip dari sastra para Sufi terdahulu..
oleh Mujib Reggaeman Raggil
Bunga-bunga akan mekar dan musim semi akan tiba, tapi musim dingin, musim panas dan musim semi kelak akan berlalu dan kita akan menjadi tanah dan debu, hari-haripun berlalu tanpa kita..
Pesanku selama kilat bersinar terang bergembiralah dan tertawalah, tapi bersiaplah untuk berlapang dada untuk hati yg sedang sedih karena itu lebih baik dari membagi-bagikan manisan ( gula-gula).
sebagian teks ini mengutip dari sastra para Sufi terdahulu..
oleh Mujib Reggaeman Raggil
No comments:
Post a Comment