Friday, January 28, 2011

Ketika fajar Menyingsing Hati Terhentak Oleh Kisah

Dengarlah, seruling bambu menuturkan sebuah kisah, ia mengadu dan mengeluh tentang perpisahan. Ucapnya, sejak aku dipisahkan dari rumpun bambuku, ratapanku membuat semua orang merintih merana.
Bunga-bunga akan mekar dan musim semi akan tiba, tapi musim dingin, musim panas dan musim semi kelak akan berlalu dan kita akan menjadi tanah dan debu, hari-haripun berlalu tanpa kita..
Pesanku selama kilat bersinar terang bergembiralah dan tertawalah, tapi bersiaplah untuk berlapang dada untuk hati yg sedang sedih karena itu lebih baik dari membagi-bagikan manisan ( gula-gula).
sebagian teks ini mengutip dari sastra para Sufi terdahulu..

oleh Mujib Reggaeman Raggil

No comments:

Post a Comment