Friday, January 28, 2011

Menemukan Kebesaran Cinta dalam kesederhaan

Sering kali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan_alasan ekonomi. Lebih spesifiknya maybe ingin punya rumah pribadi dulu, punya mobil dulu, punya gaji sekian juta dulu / beberapa ratus juta untuk sebuah pesta merried. Karenanya, sebelum mencapai merried, para pria bekerja extra keras mengumpulkan uang demi kemapanan. Ini tidak salah, sudah selayaknya untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga dan memberikan kenyamanan bagi istri tercinta. Tapi, pada saat kemapanan itu sudah di miliki, ada situasi yang bisa menjebak para pria. Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepada dia menawarkan cinta.


Tapi akhirnya semua menjadi buram, apakah mereka datang karena cinta / mencintai uang kita. Sampai akhirnya sesuatu yang buruk terjadi, hingga kita menyesal mengapa kita bisa menjadi begitu kaya. Wanita mana yang tidak akan datang bila kamu begitu tampan, cerdas, kaya dan muda? Semua ingin merasakan Jaguarmu, tidur di atas Tempur Pedicmu, tinggal di pent House mu dan berdampingan dengan pria berjas kiton. Itu semua gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan dan parahnya itu adalah uang mu.

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan seorang pacar, kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintaimu bila suatu saat kamu hanya naik sepeda motor? bagaimana kalau kamu tak lagi punya rumah pribadi? dan hanya ada tempe di atas meja makan?!!. Tahukan kamu ? Tidak ! Karena dia datang pada saat kamu bisa memberikannya kenyamanan_kenyamanan finansial yang dia idam_idamkan. Cintakah yang kamu punya? Bukan! kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

Beruntunglah bagi pasangan yang telah merried dan mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi Spring bed baru mereka, karena mereka pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost_kosan. Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka & mendampingi di saat_saat berjuang menuju kehidupan yang lebih baik.

oleh Anda Volianto

No comments:

Post a Comment